AMDAL PABRIK TAHU
Contoh
kasus amdal yang saya bahas kali ini adalah contoh kasus amdal pabrik tahu,
karena limbah tahu banyak mengandug limbah. Macam-limbahnya antara lain sebagai
berikut:
• Limbah Padat
Saat
ini ampas tahu kita ketahui dapat dimanfaatkan sebagai kerupuk ampas tahu,
kembang tahu, kecap ampas tahu, stick tahu dan dengan proses fermentasi
dihasilkan nata de soya serta sebagai alternatif bahan pakan ternak. Melihat
sifat ampas tahu yang memiliki banyak kelebihan seperti mengandung protein yang
tinggi, banyak mengandung serat, serta murah dan mudah didapat, maka dapat
dikembangkan suatu bentuk usaha baru yang memanfaatkan ampas tahu sebagai bahan
dasarnya dengan tujuan selain sebagai salah satu upaya mengurangi pencemaran
dari limbah atau ampas tahu khususnya di daerah perairan, tapi juga mampu
memberikan alternatif gizi sebagai sumber protein yang bermanfaat bagi tubuh
manusia.
Tahu
diproduksi dengan memanfaatkan sifat protein, yaitu akan menggumpal bila
bereaksi dengan asam. Penggumpalan protein oleh asam cuka akan berlangsung
secara cepat dan serentak di seluruh bagian cairan sari kedelai, sehingga
sebagian besar air yang semula tercampur dalam sari kedelai akan terperangkap
di dalamnya. Pengeluaran air yang terperangkap tersebut dapat dilakukan dengan
memberikan tekanan. Semakin besar tekanan yang diberikan, semakin banyak air
dapat dikeluarkan dari gumpalan protein. Gumpalan protein itulah yang kemudian
disebut sebagai tahu.
Kandungan
air di dalam tahu ternyata bukan merupakan hal yang merugikan. Oleh beberapa
pengusaha, hal tersebut justru dimanfaatkan untuk memproduksi tahu dengan
tingkat kekerasan yang rendah (tahu gembur). Dalam proses pembuatan tahu
gembur, air yang dikeluarkan hanya sebagian kecil, selebihnya dibiarkan tetap
berada di dalam tahu. Dengan demikian, akan dihasilkan tahu yang berukuran
besar namun gembur (mudah hancur).
• Limbah Cair
• Limbah Cair
Limbah
cair industri pangan merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan. Jumlah
dan karakteristik air limbah industri bervariasi menurut jenis industrinya.
Contohnya adalah industri tahu dan tempe. Industri tahu dan tempe mengandung
banyak bahan organik dan padatan terlarut. Untuk memproduksi 1 ton tahu atau
tempe dihasilkan limbah sebanyak 3.000 – 5.000 Liter. Sumber limbah cair pabrik
tahu berasal dari proses merendam kedelai serta proses akhir pemisahan
jonjot-jonjot tahu. Pada Tabel 1 dapat dilihat bagaimana karakteristik pencemar
yang berasal dari limbah pabrik tahu. Pada umumnya penanganan limbah cair dari
industry ini cukup ditangani dengan system bilogis, hal ini karena polutannya
merupakan bahan organic seperti karbohidrat, vitamin, protein sehingga akan
dapat didegradasi oleh pengolahan secara biologis.
Tujuan
dasar pengolahan limbah cair adalah untuk menghilangkan sebagian besar padatan
tersuspensi dan bahan terlarut, kadang-kadang juga untuk penyisihan unsur hara
(nutrien) berupa nitrogen dan fosfor
Pendapat
penulis tentang amdal :
1. Koordinasi dan keterpaduan dalam menetapkan
kebijakan antar instansi yang membidangi masalah industri dan lingkungan perlu
ditingkatkan sehingga dapat digunakan sebagai pedoman oleh pelaku industri
untuk mewujudkanindustri yang berwawasan lingkungan.
2. Mengikutsertakan aparat pada dinas/instansi dalam
pendidikan dan pelatihan mengenai pengelolaan lingkungan hidup sehingga semua
aparat yang bertugas mempunyai persepsi yang sama mengenai pengelolaan
lingkungan.
3. Perlu adanya kajian mengenai daya tampung
lingkungan yang dapat menjadi dasar kebijakan dalam penyusunan peraturan daerah.
4. Untuk meningkatkan kesadaran pelaku industri di
bidang lingkungan maka pemberian penghargaan bagi industri yang telah
melaksanakan dan mematuhi aturan dan pemberian sanksi bagi industri yang
melanggar aturan di bidang lingkungan perlu diintensifkan.
5. Sosialisasi oleh Dinas Lingkungan Hidup tentang
kewajiban pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilakukan industri dan
keterbukaan informasi oleh industri bersangkutan dengan
memberikan dokumen pengelolaan lingkungan kepada
kelurahan setempat sehingga dapat meningkatkan
kepedulian dan partisipasi masyarakat di sekitar
lokasi industri untuk mewujudkan industri yang berwawasan
lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar